HACHINOHE HISTORIA

Kota Yang Diapit Pegunungan dan Laut インドネシア

INDONESIA Georgius Suhud
インドネシア ジョージさん

Kondisi Geografis

Udara dingin musim dingin adalah hal pertama yang menyambutku pertama kali saya menginjakkan kaki di kota Hachinohe, Januari tahun lalu. Hamparan padang bewarna putih terlihat dimanapun – semuanya tertutup salju. Sangat jauh berbeda apabila dibandingkan dengan negara saal saya, karena negara asal saya merupakan negara tropis, tentu hanya ada musim panas dan musim penhujan sepanjang tahun.

Saya berasal dari Surabaya, kota kedua terbesar di Indonesia dan telah tinggal beberapa tahun di Jakarta sebelum saya dating kesini. Karena Jakarta merupakan ibu kota negara, kemacetan lalu lintas parah dan polusi adalah dua stereotipe yang muncul di kepala. Saya jarang sekali melihat langit biru yang cerah selama tinggal di Jakarta. Sebaliknya, langit biru, matahari yang cerah dan udara bersih adalah hal-hal yang dapat saya nikmati secara cuma-cuma di kota Hachinohe.

Tempat favorit saya di Hachinohe adalah Taman Miyagi, khususnya pada saat musim gugur. Taman ini terletak di sebelah Kantor Wali Kota. Sembari menikmati daun berubah warna khas musim gugur, terdengar suara anak-anak bermain, saya dapat menikmati pemandangan tenangnya Kota Hachinohe dari atas taman ini. By the way, kalau ada saran tempat dengan pemandangan bagus lainnya di Hachinohe, jangan ragu untuk hubungi saya ya 🙂

Kota Hachinohe adalah kota yang terletak disamping Samudera Pasifik dibalik pegunungan/perbukitan. Pada beberapa tempat di kota ini, pemandangan pegunungan dapat terlihat dengan jelas. Setelah mengunjungi beberapa museum di Hachinohe, kontur Kota Hachinohe ini entah bagaimana, menguntungkan warga Hachinohe sewaktu perang pada masa lampau. Mungkin karena kondisi alam yang demikian juga, angin berhembus cukup kencang di kota ini. Dipadu dengan jalan yang naik dan turun, saya kira cukup menantang, memakan waktu dan energi apabila bersepeda. Meski demikian, tetaplah  merupakan pengalaman sekaligus olahraga yang menarik untuk dilakukan.

Karena letaknya yang berada di samping Samudera Pasifik, Kota Hachinohe diberkati menghasilkan produk makanan laut yang melimpah. Saya dengar kapal-kapal penangkap ikan lintas lautan selalu mampir dahulu ke Pelabuhan Hachinohe sebelum melanjutkan perjalanan distribusi ke kota-kota lain di Jepang. Mungkin hal ini juga yang menjadi latar belakang didirikannya Hasshoku Center serta Tatehana Wharf Morning Market (Pasar Pagi Dermaga Tatehana).

Hasshoku Center merupakan pasar modern local yang menjual beragam produk ikan, kelautan, buah tangan lokal, serta menyediakan juga tempat BBQ sebagai pengalaman unik. Kalau Pasar Pagi Dermaga Tatehana ini bergaya seperti stan-stan pada saat perayaan kebudayaan/festival Jepang berlangsung. Konon katanya, pasar ini merupakan pasar pagi terbesar di Jepang. Ada banyak sekali streetfood (jajanan pinggir jalan), buah-buahan dan sayur-mayur murah, berbagai jenis tanaman dan cinderamata, dll. Pada kesempatan tertentu, terkadang pertunjukan live music dan tarian digelar/dipertontonkan. Seperti terimplikasi dari Namanya, pasar ini buka sejak subuh sampai dengan pagi hari sekitar pukul 8 atau 9 pagi setiap hari Minggu saja.

Infrastruktur dan Fasilitas.

Transportasi umum Kota Hachinohe: Kereta lokal tersedia dengan intensitas satu sampai dua kali setiap jam. Meski demikian, bus merupakan transportasi umum yang paling banyak tersedia. Dibandingkan dengan Kota Jakarta, sekali lagi karena kota besar, jadwal kereta tersedia beberapa kali setiap jamnya bersamaan dengan layanan bus lokal.

Berikutnya adalah layanan ATM (Automatic Teller Machine/Anjungan Tunai Mandiri). Mayoritas layanan bank lokal di Kota Hachinohe beroperasi mulai pukul 9 pagi sampai dengan pukul 8 malam. Di sisi lain, di negara saya, layanan ATM kebanyakan beroperasi 24 jam. Memang betul batas waktu/cut-off transaksi harian berakhir pada pukul 3 sore setiap harinya. Namun, di negara saya, saya tetap dapat menarik tunai dan bertransaksi diluar waktu operasi layanan perbankan tersebut.

Kultur/Budaya dan Nilai Moral.

Kebudayaan khas Jepang berikutnya adalah tentang pusat kota dan/atau tempat hiburan kehidupan malamnya (contoh: izakaya – kedai minum bir/pub/bar bergaya Jepang), biasanya berlangsung hingga lewat tengah malam. Kalau di Kota Hachinohe, point yang menarik adalah pada saat pulang ke rumah. Kecuali pusat kota tersebut, hampir semua bagian kota lainnya telah gelap, minim cahaya, dan kesunyian adalah karakterisik kota ini selepas pukul 8 malam. Tentu sangat berbeda jauh dengan ibu kota di negara saya.

Kejujuran. Kehilangan barang di Jepang tidak semata-mata berarti bahwa barang tersebut akan hilang selamanya, kecuali bilamana barang tersebut dicuri. Dari sudut pandang personal saya, mungkin hal ini hanya praktis di Jepang saja. Berikut cerita singkatnya. Suatu hari saya sedang berjalan kaki pulang ke rumah, sambal berjalan saya menemukan ada dompet terjatuh di belakang seorang wanita paro-baya yang sedang menunggu lampu lalu lintas sebelum menyebrang jalan. Lantas saya bertanya kepada wanita tersebut apakah dompetnya terjatuh. Bukan miliknya sahut wanita tersebut – tak seorangpun mengambil dompet yang bukan miliknya tersebut. Kami membuka dompet tersebut, melihat apakah ada uang dan kartu identifikasi pemilik. Setelah itu kami bersama menuju  kantor polisi terdekat untuk menginformasikan kejadian tersebut, menyerahkan dompet tersebut kepada polisi bertugas, serta pada akhirnya polisi tersebut akan mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya.

Kejadian lainnya adalah pada saat saya keluar bersama rekan saya menuju ke stasiun kerta terdekat dari rumah kami. Secara tidak sadar, sarung tangannya terjatuh sembari kami naik memasuki kereta tersebut. Kami menghadiri undangan makan malam bersama rekan kerja kami. Tiga jam berlalu; kami akan pulang. Di tengah dinginnya hujan pada musim dingin, dia baru tersadar bahwa satu sisi sarung tangannya telah hilang. Ia menyadari bahwa kemungkinan sarung tangan tersebut terjatuh di stasiun dekat rumah kami. Kami kembali di dalam taxi melintasi dingin dan hujan musim dingin. Sesampai di stasiun tersebut, kami bergegas mencari apakah benar ada sarung tangan tersebut. Untungnya sarung tangan tersebut berada di stasiun tersebut. Diletakkan di atas kursi tunggu oleh seseorang yang baik hati. Sangat bersyukur, tenang dan takjub dengan kejadian tersebut. Kagum dengan kejujuran orang Jepang.

Berkaca dari dua cerita di atas, meskipun Jepang merupakan negara yang aman, saya menyarankan untuk kita tidak sepenuhnya menurunkan perhatian kita. Sudah kurang lebih dua tahun saya tinggal di Hachinohe, tidak pernah saya kunci sepeda saya saat diparkirkan. Sampai beberapa saat yang lalu, akhirnya saya kehilangan sepeda saya. Awalnya saya beranggapan bahwa mungkin ada orang yang salah naik sepeda saya. Namun keesokan harinya saya coba untuk kembali meninjau apakah sepeda saya ada di parkiran tersebut. Hasilnya nil, saya tidak menemukan sepeda saya. Sebuah pelajaran. Negara yang aman tidak berarti bahwa tidak ada kriminalitas. Walaupun sebagaian besar orang jujur, tetap ada Sebagian orang yang tidak. Intinya, saya menyarankan untuk anda tetap menjaga barang anda sendiri. Selamat menikmati Hachinohe!

【SUMMARY】

A City Nestled by The Mountains and The Sea

Indonesia George  

Geographical Conditions.

The cold winter breeze greeted me the very first time I landed in Hachinohe City back then in January last year. White landscape was ubiquitous – almost everything was fully covered by snow. Remarkably different if compared to my home country; as its nature as a tropical country, there are only summer and rainy seasons throughout the year.

I come from Surabaya, the second largest city in Indonesia and had been living in Jakarta for several years prior to arriving here. As Jakarta is the capital, heavily congested traffic and pollution were two stereotypical things that appear in my head. I rarely saw blue sky and sunny days over Jakarta sky. On the contrary, the sunny days, crisp blue sky and clean air are typical Hachinohe skyscape which I take for granted while living here.

My favorite spot in Hachinohe is the Miyagi Park, especially during the Autumn. The park is situated next to the City Hall building. While enjoying autumn foliage, hearing children playing, I can observe a tranquil Hachinohe city view from the park. By the way, should you have any suggestions on good-viewing spots in Hachinohe, please feel free to drop me a message.

Hachinohe is a city nestled by the Pacific Ocean. At some spots of the city, mountainous views are also observable. Having visited some museums in Hachinohe, the city contour had somehow benefited the defenders during the wartime in the past. Perhaps due to the subject nature, the wind blows relatively strong in Hachinohe. Combined with some uphill and downhill roads, I presume it is quite challenging, time-consuming and energy-draining for biking, still sometime is an interesting experience/exercise though.

Positioned by the Pacific Bay, Hachinohe is blessed with plenty of seafood products. It is said that incoming fishing boats from High Seas stop at Hachinohe Port prior to perpetuating distribution to other regions in Japan. I guess this triggered the opening of The Hasshoku Center and The Tatehana Wharf Sunday Market. The Hasshoku Center is a local modern market, selling a vast variety of marine products, local omiyage/souvenirs and offering in-house barbeque experience. While The Tatehana Wharf Sunday Market, a festival-style market, is purportedly the largest morning market in Japan. There are numerous stalls selling various street foods, cheap vegetables, plants, souvenirs, etc. On some occasions, live music performances and dance are named a few to be exhibited. As the name implies, the market is only opens on Sunday morning – usually before dawn until around 8 or 9 AM.

Infrastructures and Facilities.

Hachinohe public transportation system: Hachinohe railway train runs once or twice per hour. Instead, buses are the prevalent means of transportation. While in Jakarta, again since it is a big city, the train runs several times within an hour in synergy with the local bus services.

Next is ATM service. Majority of the local bank ATM service in Hachinohe, or perhaps in Japan opens from 09:00 AM until 08:00 PM. Whereas, in my country, the ATM service predominantly operates 24 hours. The same day cut-off transaction is at 3:00 PM, however, after 3:00 PM, in my country, I can still withdraw the fund regardless of service operation time.

Culture and Values

The other Japanese culture lies in its city center and/or their nightlife entertainment shops (i.e. izakaya – Japanese style pub/bar) typically end a little bit past midnight. In Hachinohe, the interesting part is when going home, almost all other parts of the city are already in light-out mode. Darkness, well bare minimum light, and silence are common for the rest of the city after 8pm. Significantly different from my home-country, the capital.

Honesty. The lost items would not be literally lost unless it is stolen. In my personal point of view, perhaps this thing is only practicable in Japan. The short story is the following. There was one day, while I was heading back home, I found a wallet containing more than 50,000 JPY was dropped on the street. Nobody picked up the wallet. I was waiting for the traffic light to turn green before I could cross the street. I asked an old lady waiting next to me if she dropped her wallet. It was not her. We opened the wallet and checked the contents, the ID, etc. – sure enough, finally we decided to head to the nearest police station, surrendered the wallet to the police, and later the police delivered the wallet to the subject owner.  

The other story was when I was travelling with my friend from the nearest station around our home. As we boarded the train, he did not realize that he dropped one-sided of his gloves. We attended a dinner party hosted by our colleagues. Three hours elapsed; we were all about to go home. In the frosty rain, he just realized that he lost his glove. He recalled that he might have dropped his glove at the station next to our home. We headed back in a taxi during a rainy yet freezing winter day. Arriving at the station, we rushed to check if the glove was still there. Surprisingly it was still there, was put on the waiting bench by a kind-hearted unknown person. Really gratitude, calmed and amazed with the event. Admired the Japanese honesty.

Despite two stories above, even though Japan is a safe country, I would suggest that we must not fully lower our guard. I have been living in Hachinohe for roughly two years, yet I have never locked my bike whenever I park my bike. Until recently, I lost my bike. At first, I thought someone was mistakenly riding my bike. However, the next day, I tried to visit the bicycle parking lot again and in vain found my bike was not there. Well, lesson learned. A safe country does not guarantee that there is no crime. Despite majority of the people are honest, there are a few people who are not. Ultimately, we all should take care of our belongings. Enjoy Hachinohe!

【日本語概要】

山と海に抱かれた町

インドネシア ジョージさん

地理的な状態

去年一月、初めて八戸市に着いた時、冷たい風が吹いていました。全ての陸地は真っ白雪で、僕の母国に比べると、全く違いました。僕の国は南の国なので、季節は夏季と梅雨しかないのです。

僕はインドネシアでは第2の都市であるスラバヤという都会に生まれました。日本に来るまでに、数年ジャカルタに住んでいました。ジャカルタは首都なので、交通渋滞と公害というステレオタイプなものが頭に浮かびます。ジャカルタの空で青空や晴天を見ることはほとんどありません。逆に、晴れた日、爽やかな青空、澄んだ空気は、八戸に住んでいる私にとっては当たり前の風景です。

八戸でお気に入りの場所は、三八城公園で、特に秋の時が大好きです。その公園は市役所の隣にある公園です。紅葉を楽しみしながら、子供たちの遊ぶ声を聞きながら、のどかな八戸の街並みを眺めることができます。また、八戸のおすすめスポットがありましたら、ぜひ教えてくださいね。

八戸は太平洋に面した都市です。市内にあるいくつかの所は、山が結構見えます。八戸のいくつかの文化施設を訪ねてみると、街の地形は戦時中、防衛のために役立っていたことがわかります。その地形が原因か、八戸は風が強い日が多いです。上り坂や下り坂もあり、自転車で走るにはかなり困難で、時間と体力を消耗すると思いますが、面白い体験や運動になります。

八戸は太平洋に面し、海産物に恵まれている街です。多くの外洋漁船が、日本各地に流通する前に八戸港に立ち寄ります。八食センターと館鼻岸壁朝市は、このような背景から建てたのだろう。八食センターは、豊富な種類の海産物や土産を販売し、店内の施設でバーベキューも体験できる地元のモダンなマーケットです。一方、「館鼻岸壁サンデーマーケット」は、日本最大級の朝市といわれるお祭り形式のマーケット。様々な屋台料理、安い野菜、植木、土産物などが数多く出店しています。また、ある時はライブミュージックやダンスなどが行われることもあります。その名の通り、日曜日の朝、つまり夜明け前から8時、9時頃までしか開かれないのです。

インフラ・施設

八戸の公共交通機関:八戸普通鉄道は1時間に1~2本しか走ってないです。その代わりにバスが一般的な交通手段となっています。ジャカルタと比較すると、ジャカルタは、やはり大都市なので、市内バスとの相乗効果で1時間に数本走っています。

次は、ATMサービスです。八戸だけではなく日本全国の地方銀行のATMの営業時間はほぼ、朝9時から夜8時までです。しかし、自分の国では、ATMは24時間営業が主流です。当日取引の締め切り時間は午後3時までですが、午後3時以降に、お金を下ろすことは手数料無料で可能です。

文化・価値観

日本の文化かそれとも八戸の習慣か、よく分からないが、都心部では夜12時過ぎになると、居酒屋などのナイトライフが一般的には終わります。八戸の場合、面白いのは、帰宅するとき、街以外の地区はほとんどに消灯モードになっているらしいです。夜8時を過ぎると、街は真っ暗で最低限の明かり、それに加えてしーーんとして、音はよく聞こえるのが普通です。僕の故郷の首都とは、非常に異なります。

正直、落し物は、盗まれない限り、いつかは戻ってくるだろうと思います。自分の意見ですけど、このことは日本でしか体験できないことなのかもしれないです。こんな経験をしたことがあります。ある日、帰宅途中、5万円以上入った財布が路上に落ちていました。誰もその財布を拾っていませんでした。その時には、僕も信号が青になるのを待っていて、道路を渡っていたのです。隣で待っていたおばさんに『財布を落としたか』と聞いてみたところ、彼女のではありませんでした。二人で財布を開け、中身やIDなどを確認しました。確認が終わり次第、最寄りの警察署に向かうことになり、財布を警察に引き渡し、後日、警察は財布を持ち主に届けました。 

話がもう一つあります。友人と自宅周辺の駅へ出かけたときのことです。彼は電車に乗り込む際、手袋を片方だけ落としたことに気づきませんでした。同僚が主催する晩食会に参加し、3時間が経過し、そろそろ帰る時間になりました。冷たい雨のため、友達は手袋を落としたことに気がつきました。自宅の近くの駅で手袋を落としたかもしれない、と思い出したのです。めっちゃ寒い冬の夜、タクシーに乗って、帰りました。駅に着いて、急いで手袋を探したらあったんだ!なんと、見知らぬ心優しい人が、待合ベンチに置いてくれていたのです。本当にありがたい出来事で、心が落ち着き、驚きました。日本人の正直な心に驚きました。

上記の二つの話では、日本は安全な国ですが、警備を完全に緩めてはならないことをお勧めします。 八戸に住んでいて約2年になりますが、駐輪場の際に施錠したことは一度もありません。 最近、とうとう自転車を失いました。最初、誰かが自分の自転車に乗り間違えたのかと思いました。しかし、翌日、再度駐輪場に行ったところ、自転車がなかったのです。 教訓になりました。 安全な国であっても、犯罪がないことを保証するものではありません。 大多数の人は正直ですが、そうでない人もいます。 最終的には、私たち全員が持ち物を管理する必要があります。 その上でどうぞ八戸を満喫してください!

2023年2月掲載